LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA FARMASI DASAR
PENENTUAN TITIK DIDIH
OLEH
NAMA : DINO SUHARNO
STAMBUK : F1F111055
KELOMPOK : V
ASISTEN : LD. ABDUL KADIR
LABORATORIUM FARMASI
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011
A. Tujuan Percobaan
Tujuan
dari percobaan ini adalah untuk menentukan titik didih zat cair.
B.
Landasan
Teori
Titik
didih suatu cairan ialah temperatur pada mana tekanan uap yang meninggalkan
cairan sama dengan tekanan luar. Bila tekanan uap sama dengan tekanan luar
(tekanan yang dikenakan), mulai terbentuk gelembung-gelembung uap dalam cairan.
Karena tekanan uap dalam gelembung sama dengan tekanan udara, maka gelembung
itu dapat mendorong diri lewat permukaan dan bergerak ke fase gas di atas
cairan, sehingga cairan itu mendidih (Fredi, 2009).
Yang disebut mendidih adalah wujud saat gelembung terbentuk
dengan giat. Titik didih itu sendiri temperaturnya. Ketika titik didih pada
tekanan atsmosfer 1 atm itulah yang disebut titik didih normal. Titik didih
juga adalah salah satu sarana untuk mengidentifikasi zat. Identifikasi zat kini
dilakukan sebagian besar dengan bantuan metoda spektroskopi, tetapi data titik
didh diperlukan untuk melaporkan cairan baru (Agus, 2011).
Titik Didih suatu zat cair dipengaruhi oleh
tekanan udara, artinya makin besar tekanan udara makin besar pula titik
didih zat cair tersebut. Pada tekanan dan temperatur udara standar (76 cmHg,
25ºC) titik didih air sebesar 100ºC. Artinya pelarut murni akan mendidih bila
tekanan uap jenuh pada permukaan cairan sama dengan tekanan udara luar. Pada
sistem terbuka, tekanan udara luar adalah 760 mmHg (tekanan udara pada
permukaan larutan) dan suhu pada tekanan udara luar 760 mmHg disebut titik
didih normal. Titik didih suatu cairan adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh
cairan itu sama dengan tekanan luar (tekanan yang diberikan pada permukaan
cairan). Dari definisi ini kita ketahui bahwa titik didih cairan bergantung
pada tekanan udara pada permukaan cairan. Itulah sebabnya, titik didih air di
gunung berbeda dengan di pantai. Pada saat tekanan uap sama dengan tekanan
udara luar maka gelembung-gelembung uap dalam cairan bergerak ke permukaan dan
masuk fase gas (Raharjo, 2010).
Titik didih ditentukan oleh massa molekul dan kepolaran
molekul. Di antara molekul dengan jenis gugus fungsional polar yang sama,
semakin besar massa molekulnya, semakin tinggi titik didihnya (Agus, 2011).
Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik menarik antara
atom H dengan atom lain yang mempunyai keelektronegatifan besar pada satu
molekul dari senyawa yang sama. Tarikan antar molekul yang luar biasa kuatnya,
dapat terjadi antara molekul-molekul, jika satu molekul mempunyai sebuah atom
hidrogen yang terikat pada sebuah atom berelektronegativitas besar, dan molekul
sebelahnya mempunyai sebuah atom berelektronegativitas tinggi yang mempunyai
sepasang elektron menyendiri (Anonim, 2009).
HF, H2O dan NH3 mempunyai titik didih yang luar biasa tinggi
dibanding dengan anggota lainnya. Fakta ini menunjukkan bahwa dalam senyawa tersebut
terdapat ikatan hidrogen. Ikatan jenis ini terjadi karena gaya elektrostatik
yang khusus antara dipol-dipol. Adanya ikatan hidrogen antarmolekul menyebabkan
titik senyawa relatif lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa lain yang
memilki berat molekul sebanding. Titik didih senyawa golongan alkohol lebih
tinggi daripada senyawa golongan alkana, demikian juga titik didih air lebih
tinggidaripada aseton. Pengaruh ikatan hidrogen terhadap titik leleh tidak
begitu besar karena pada wujud padat jarak antarmolekul cukup berdekatan dan
yang paling berperan terhadap titik leleh adalah berat molekul zat dan bentuk
simetris molekul. Senyawa yang mampu membentuk ikatan hidrogen dalam air akan
mudah larut dalam air. Panjang atau pendeknya rantai karbon (gugus alkil-R)
memiliki pengaruh terhadap kelarutan senyawa dalam air (Anonim, 2009).
Titik didih dapat
digunakan untuk memperkirakan secara tak langsung berapa kuatnya Gaya tarik
antara molekul cairan. Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kuat, titik
didihnya tinggi dan sebaliknya bila gaya tariknya lemah maka titik didihnya
rendah (Fredi, 2009).
C.
Alat
dan Bahan
1 1.
Alat
Alat
yang digunakan dalam percoban ini adalah sebagai berikut:
1. Gelas
kimia 250 ml
2. Hot
plate
3. Termometer
4. Klem
2. Bahan
Bahan
yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Etanol
(C2H6O)
2. Air
(H2O)
3. Garam
4. Minyak
goreng
D.
Prosedur
Kerja
- Minyak Dimasukkan
kedalam gelas kimia 250 ml
- Ditempatkan diatas hot plate
- Direndam
tabung reaksi berisi berisi etanol kedalam
minyak sampai permukaan etanol dan tabung
reaksi sejajar dengan minyak
- Dipasangkan termometer
- Dipanaskan
- Diamati
- Diulangi
prosedur diatas dengan mengganti etanol dengan air dan air+garam
E.
Hasil
Pengamatan
- Tabel data
Pengamatan
Cairan
|
Suhu
(oC)
|
Etanol
Air
Air
+ Garam
|
68
100
>100
|
F.
Pembahasan
Titik didih cairan adalah suhu di mana Point fase cair dan
uap berada dalam kesetimbangan dengan satu sama lain pada tekanan tertentu.
Oleh karena itu, titik didih adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan
tekanan diterapkan pada cairan. Titik didih pada tekanan 1 atmosfer disebut
titik didih normal.
Titik didih suatu
cairan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya suhu dan tekanan,
berat molekul, viskositas, massa jenis, adanya ikatan hidrogen dan pengaruh zat
terlarut. Faktor-faktor inilah yang membedakan titik didih tiap-tiap larutan.
Pada percobaan kali ini,
praktikan melakukan penentuan titik didih larutan. Dimana larutan yang akan
diteliti titik didihnya ada tiga macam larutan yaitu air (H2O),
metanol (C2H6O),
dan air bercampur garam. Untuk memanaskan larutan sampel tersebut digunakan hot
plate sebagai pemanas dan minyak sebagai media perantara panas. Minyak
digunakan sebagai media perantara karena dengan minyak, sampel didalam tabung
reaksi mendapat panas yang merata dan titik didih minyak diketahui sangat
tinggi sehingga ketika mendidihkan sampel minyak dapat lebih lama bertahan
sebagai media perantara. Bila media perantara memiliki titik didih yang lebih
rendah dari pada sampel, maka larutan media akan cepat mendidih dan menguap
dari pada sampel. Apabila hal ini terjadi, maka dapat menghambat pengukuran
titik didih dan hasil pengukuran tidak berjalan dengan baik. Dalam memanaskan sampel juga tidak
asal-asalan, larutan sampel didalam tabung reaksi harus sejajar dengan permukaan
minyak. Ini bertujuan agar sampel mendapatkan panas yang merata dari bawah sampai
ke atas.
Larutan yang kita amati
dapat diketahui titik didihnya dengan melihat angka pada termometer dengan
memperhatikan suhu perhentian dari termometer. Bila sudah mencapai titik
didihnya, suhu larutan tidak akan bertambah meskipun panasnya ditambahkan lebih
besar. Kalaupun panas ditambah, bukan suhu yang akan naik melainkan larutannya
perlahan-lahan akan menguap dan habis berkurang.
Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan diketahui titik didih etanol adalah 68 oC,
titik didih air adalah 100 oC, dan titik didih larutan garam lebih
besar dari 100 oC. Titik didih larutan garam tidak diketahui secara
pasti derajatnya karena pada saat praktikum termometer yang digunakan adalah
termometer yang batasnya hanya sampai 100 oC.
Berdasarkan percobaan
yang telah dilakukan, titik didih air lebih besar daripada titik didih metanol.
Padahal telah diketahui massa molekul air (H2O) sebesar 18,015
gram/mol lebih kecil daripada massa molekul etanol (C2H5OH)
yang berjumlah 46,049 gram/mol. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang
menyatakan semakin besar massa molekulnya, semakin tinggi titik didihnya. Teori
berat molekul tidak dapat digunakan untuk membandingkan titik didih kedua
larutan ini melainkan dapat dibedakan berdasarkan ikatan hidrogennya.
Berdasarkan ikatan hidrogennya air dapat membentuk lebih banyak ikatan hidrogen
dibandingkan dengan etanol. Molekul air dapat membentuk tiga ikatan hidrogen
dengan molekul air yang lain, di mana pada satu molekul air, terdapat dua atom
H yang dapat mengikat dua atom O dari molekul air yang lain dan terdapat satu
atom O yang dapat mengikat satu atom H dari molekul air yang lain. Hal tersebut
berbeda dengan etanol yang hanya dapat membentuk satu ikatan hidrogen antar
molekul etanol, sehingga ikatan hidrogennya lemah atau dengan kata lain tidak
sekuat ikatan hidrogen pada air. Itulah yang menyebabkan titik didih air lebih
tinggi daripada etanol.
Semakin kuatnya ikatan hidrogen yang terbentuk menyebabkan terjadinya kenaikan
titik didih. Ini disebabkan karena ikatan hidrogen yang sangat kuat membutuhkan
energi yang kuat pula untuk bisa memutuskan ikatan hidrogen, sehingga untuk
bisa membuat air mendidih dibutuhkan suhu yang lebih besar dibandingkan suhu
untuk mendidihkan etanol.
Sedangkan perbandingan
titik didih air dengan titik didih larutan garam adalah titik didih larutan
garam lebih besar dibanding titik didih air. Ini dikarenakan garam merupakan
zat terlarut yang sukar menguap. Adanya zat terlarut yang tidak mudah menguap di dalam suatu
pelarut akan menurunkan tekanan uap pelarutnya, akibatnya tekanan uap larutan
akan lebih kecil dibandingkan dengan tekanan uap pelarut murninya. Dengan
demikian semakin banyak energi yang diperlukan untuk mencapai tekanan uap
sebesar 1 atm, sehingga larutan akan memiliki titik didih yang lebih tinggi.
Sehingga dpat dituliskan: Pelarut + zat
terlarut non-volatil → larutan → tekanan uapnya rendah → titik didih menjadi
lebih tinggi dibandingkan pelarut murni. Berdasarkan perbandingan titik didih
air dengan larutan garam dapat diketahui bahwa kenaikan titik didih
larutan juga akan semakin besar apabila konsentrasi (molal) dari zat terlarut
semakin besar.
G.
Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa titik didih etanol
adalah 68 oC, titik didih air adalah 100 oC, dan titik didih
air bercampur garam lebih besar dari 100 oC.
DAFTAR
PUSTAKA
Agus, 2011, Sifat Cairan, http://industri18agussuradimanto.blog.mercubuana.ac.id/2011/
04/22/sifat-cairan/, 1/11/2011.
Anonim,
2009, Ikatan Hidrogen, http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/ikatan-hidrogen.html,
1/11/2011.
Fredi,
2009, Titik Leleh dan Titik Didih, http://fredi-36-a1.blogspot.com/2009/11/titik-leleh-dan-titik-didih.html,
2/11/2011.
Kurniawan,
2011, Titik Didih Suatu Larutan, http://fakta7.blogspot.com/2011/08/titik-didih-suatu-larutan.html,
30/10/2011.
Raharjo, 2010, Titik Didih, http://sjraharjo.wordpress.com/kimia-fisika-2/, 30/10/2011.
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)